Kamis, 28 Oktober 2010

DASAR TEORI RETAIL

Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi ritel juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (deliveri services) ke rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan di toko. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail kecil maupun peretail besar (wholesale). Peretail besar ini sering disebut dengan grosir atau pedagang partai besar.
Industri terus berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari:
1. Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format retail;
2. Meningkatnya konsentrasi industri;
3. Globalisasi;
4. Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen.
Saat ini semakin banyak bermunculan retail-retail guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Masing-masing retail mempunyai pangsa pasar yang berbeda sehingga konsumen dapat lebih mudah untuk memperoleh kebutuhan mereka. Masing-masing retail juga menargetkan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat, sehingga keberadaan retail berkembang begitu pesat. Pada awalnya retail merupakan bisnis lokal. Pada saat ini konsep retail yang berhasil di sebuah negara telah berkembang secara global. Konsep retail yang dapat berkembang secara global biasanya tergantung pada apa yang dinamakan dengan keunggulan bersaing (competitive advantage) di negara tersebut. Faktor-faktor yang mendorong globalisasi yang dilakukan para peretail internasional adalah:
1. Pasar domestik yang semakin jenuh
Di Amerika Serikat contohnya banyak peretail gagal karena banyaknya para pelaku pasar yang memiliki kesamaan produk yang dijual. Sehingga mengakibatkan banyak peretail yang melakukan ekspansi ke luar negeri.
2. Sisten dan keahlian
Saat ini banyak peretail yang mampu mengatur usahanya yang berada diluar negeri dengan lebih baik karena mereka memiliki kemampuan dalam mengelola sistem informasi dan distribusi yang lebih mudah ditransfer dari negara asalnya.
3. Hilangnya batas perdagangan
Adanya kebijakan perdagangan internasional yang menghapus berbagai hambatan dalam perdagangan seperti WTO atau NAFTA.
Strategi ritel menekankan untuk manfaat sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Strategi ritel menentukan target pasar, sifat barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga peretail dapat memperoleh keuntungan jangka panjang di tengah persaingan yang cukup pesat.
Aspek pemasaran dalam retail meliputi:
1. Definisi strategi pemaasran retail.
2. Pemahaman terhadap target pasar bila dikaitkan dengan pilihan format retail.
3. Bagaimana retail dapat membangun strategi keunggulan yang berkelanjutan.
4. Tahapan dalam mengembangkan strategi pemasaran retail.
Aspek manajemen sumber daya manusia dalam retail meliputi:
1. SDM peranan penting dalam bisnis atau organisasi retail.
2. Keuntungan dengan mengembangkan dan mengelola SDM.
3. Mengkoordinasi aktivitas para karyawan dan memotivasi mereka mencapai tujuan.
4. Manejemen SDM untuk membangun komitmen kerja.
Aspek pemilihan lokasi dalam area perdagangan retail meliputi:
1. Tipe lokasi yang memungkinkan retail.
2. Mengevaluasi keunggulan relatif dari setiap area perdagangan yang dipilih.
3. Tipe lokasi perdagangan yang memungkinkan untuk tumbuh.
4. Jenis lokasi yang ada.
5. Keuntungan relatif yang didapat dari sebuah tipe lokasi.
6. Tipe lokasi yang cocok bagi retail.
7. Tipe lokasi yang kurang diminati.
Retail dapat dikatakan berhasil apabila berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani dengan lebih baik dari yang dilakukan pesaingnya. Pasar retail merupakan sekelompok retail yang mempunyai konsumen dengan kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan sekelompok retail yang menggunakan format retail yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Menetapkan pasar sasaran merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran retail. Bauran retail yang biasa juga disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen produk harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar.

1 komentar:

Dhiaz Putri Desectasari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar