Senin, 21 Juni 2010

Ruang Terbuka Hijau

Ruang publik terbuka khususnya ruang terbuka hijau merupakan salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini. Di ruang terbuka hijau, warga dapat bersosialisasi melalui berbagai kegiatan seperti berolahraga, rekreasi, diskusi, pameran atau bazar, dan kegiatan lainnya. Selain itu ruang terbuka hijau juga dapat difungsikan sebagai paru-paru kota.

Di Jakarta, masih banyak taman yang dapat digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan, seperti bermain, berekreasi ataupun berolahraga. Salah satu contohnya adalah Taman Suropati.

Taman Suropati

Sumber: http://www.jakartahijau.com/indexnews/foto_berita/

Taman Monas

Sumber: http://www.photobucket.com/albums/yy171/cadiak/

Kedua taman ini merpakan salah satu taman yang sering didatangi oleh masyarakat baik pagi, sian, maupun malam hari. Taman ini sering dipadati masyarakat karena banyak orang mengatakan bahwa tempat ini asri, sejuk, dan tenang dibandingkan dengan ruang publik tertutup lainnya. Sehingga orang senang datang kesini untuk menikmati sajuknya tanaman yang ada di taman ini.

Tidak jauh berbeda dengan di Jakarta, keberadaan ruang terbuka hijau di kota Semarang memiliki fungsi yang hampir sama dengan di Jakarta. Contohnya seperti pada taman KB di Jalan Menteri Supeno Semarang.

Taman KB

Sumber: http://www.skyscrapercity.com/showthread.php

Taman Diponegoro

Sumber: http://www.seputarsemarang.com/images/2009/12/

Sedikit perbedaan fungsi ruang terbuka hijau di Semarang dengan di Jakarta adalah masyarakat kurang memanfaatkan keberadaan ruang terbuka hijau yang ada. Hal ini dapat dilihat dari sepinya taman-taman yang ada di Kota Semarang. Memang ada beberapa ruang terbuka hijau di Kota Semarang yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti Taman KB.

Terdapat 2 jenis Ruang Terbuka Hijau:

1. Ruang Terbuka Hijau Aktif,

Merupakan ruang terbuka yang memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan manusia di dalamnya. Ruang terbuka hijau ini biasanya dengan dilengkapi elemen-elemen pendukung taman bermain antara lain ayunan, petung, bangku taman dan sebagainya.

2. Ruang Terbuka Hijau Pasif,

Merupakan ruang terbuka yang memiliki fungsi bukan sebagai kegiatan manusia. Biasanya ruang terbuka ini hanya sebagai elemen estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga keindahan tanaman di dalam taman tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar taman.

Tiga nilai utama yang seharusnya dimiliki oleh ruang publik agar menjadi ruang publik yang baik ialah ;

a. Ruang yang responsive

Artinya ruang publik didesain dan diatur untuk melayani kebutuhan pemakainya. Selain itu ruang public menjadi suatu tempat menemukan hal-hal baru akan dirinya atau orang lain. Pada ruang public masyarakat juga dapat menemukan ide-ide baru, sehingga dapat dikatakan sebagai tempat mencari inspirasi.

b. Ruang yang demokratis

Ruang public harus dapat melindungi hak-hak kelompok pemakainya. Ruang public dapat dipakai oleh semua kelompok dan memberikan kebebasan bertindak bagi pemakainya sehingga untuk sementara mereka dapat memiliki ruang public tersebut. Ini berarti pada suatu ruang public, seseorang dapat bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan tetapi tetap memperhatikan batasan ( norma ) yang berlaku sehingga tidak mengganggu kebebasan orang lain.

c. Ruang yang mempunyai arti atau makna

Ruang public harus dapat memberikan pemakainya berhubungan kuat dengan ruang public itu sendiri, kehidupan pribadinya, dan dunia yang lebih luas. Ruang public yang memberikan arti seperti ini akan membuat masyarakat selalu ingin berkunjung ke sana lagi.

Kualitas ruang public dapat ditinjau dari dua pokok segi yaitu segi fisik dan non fisik. Beberapa criteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas seara fisik, antara lain :

  • Ukuran

Ruang terbuka yang ada harus sesuai dengan keputusan serta standar penyediaan sarana yang ada. Contoh misalnya kebutuhan pedestrian ways yang baik ialah sekitar2,5 sampai 4 meter sehingga pejalan kaki merasa bebas bergerak.

  • Kelengkapan sarana elemen pedukung

Kelengkapan saranan pendukung dalam suatu ruang public sangat menentukan kualitas ruang tersebut. Beberapa kelengkapan pendukung dalam suatu ruang public khususnya taman misalnya tempat duduk, papan anjuran, tempat sampah, dan lampu jalan atau taman.

  • Desain

Desain dalam suatu ruang public akan menunjang fungsi serta aktivitas di dalamnya.

  • Kondisi

Kondisi suatu sarana lingkungan akan sangat menentukan terhadapa kualitas yang ada. Di mana dengan kondisi sarana yang baik akan menunjang kenyamanan, keamanan, dan kemudahan dalam menggunakan ruang public.

Sedangkan kualitas non fisik dapat dilihat melalui beberapa criteria, antara lain yaitu :

  • Kenyamanan ( comfort )

Yaitu ruang terbuka harus memiliki lingkungan yang nyaman serta terbebas dari gangguan aktifitas di sekitarnya.

  • Keamanan dan keselamatan ( safety and security )

Yaitu terjamin keamanan dan keselamatan dari berbagai gangguan ( aktifitas lalu-lintas, kriminalitas, dan lain-lain.

  • Kemudahan ( accessibility )

Yaitu kemudahan memperoleh pelayanan dan kemudahan akses transportasi untuk menuju ruang public tersebut.

Seni taman sebagai bagian dari Arsitektur ialah suatu bagian dari bidang seni yang berorientasi pada benda-benda hidup yang mempunyai evolusi yang tak henti-hentinya. Arsitektur Lansekap adalah perpaduan antara pengetahuan arsitektur dan perencanaan yang tidak hanya berbentuk gerombol penghijauan tapi juga meliputi pengerjaan konture, pembentukan kolam air, perencanaan jalan-jalan, menciptakan kerja antara benda hidup dan benda mati serta banyak lagi.

Sumber: http://www.shvoong.com/social-sciences/1823061-ruang-terbuka-hijau-rth-taman/

3 komentar:

Zulfi mengatakan...

temamu opo yan ko malah mbahas taman? --a
but nice posting. malah lebih lengkap kamu bahas green infrastructure-nya hahaha

dhee's area mengatakan...

hahaha
ceritane ki salah tema jul..tp gpp lah buat ngisi2 blog..tar q bikin lg deh..hihihi

Fahmi Muthi mengatakan...

thanks vo d info ;)

Posting Komentar